Minggu, 09 November 2008

mengakses internet

Mengakses internet bukanlah hal yang luar biasa, kita bisa langsung akses melalui jaringan telepon rumah baik yang istan maupun yang berbayar langganan perpakket/perbulan,atau kita nongkrong di warnet-warnet terdekat dengan fasilitas beragam, lalu bagai mana mengakses internet melalui handphone yang dihubungkan dengan pc mungkin baru belakangan ini fenomena mengakses internet melalui hp ini marak, seiring dengan turunnya harga hp dan tarif telepon selular.

hal apa saja yang harus disiapkan agar kita dapat mengakses internet melalui hp yang dihubungkan dengan pc atau laptop :

1. sebuah hp dengan (sim Axis sebagai contoh karena saat ini tarif gprsnya paling rendah) yang difasilitasi oleh koneksi modem bluetoot/infrared atau kabel usb data

2. sebuah pc atau laptop sebaiknya sudah menggunakan os windows xp yang di sudah didukung oleh bluetoot/infrared atau kabel data usb (install bluetoot/infrared dengan benar)

lalu setting gprs hp dan setting pada pc atau laptop

setting gprs hp biasanya sudah disediakan oleh semua operator pada saat anda membeli katu sim perdana, di sini saya tidak akan mengulas mengenai setting gprs. kemudian setting pada pc atau laptop yang harus anda perhatikan adalah settingan ini karena sangat penting untuk keberhasilan koneksi antara pc ke hp.

langkah-langkah untuk setting pc atau laptop sebagai berikut :

1. start>control panel>phone modem/option> pilih modem yang sudah di instal

2. klik properties>advance>extra setting>masukan string : AT+CGDCONT=1,”IP”,”axis” finish

3. start>connect to>show all connection>create new connection

4. next>connect to the internet

5. pilih manualy>next>pilih connect using dial up modem>next>

6. isi nama : AXIS>next>

isi dial up number : *99***1#>next

isi user name : AXIS

isi password : 123456 finish

perlu diingat setting di atas untuk sim axis saja untuk sim yang lainnya perlu disesuaikan seperti point no.2 “axis” diganti dengan “indosatgprs” kemudian user name dan password juga diganti sesuai settingan gprs masing-masing

semoga ulasan diatas bisa dipraktekan dan bermanfaat bagi anda yang suka berinternet melalui pc atau laptop (http://bennysirawan.wordpress.com/2008/08/18/akses-internet-melalui-gprs/)''

Sinyal Video Komposit

Apa itu sinyal video komposit? Format sinyal ini disebut sinyal video komposit karena merupakan sinyal yang dikirimkan melalui kanal televisi pada sistem televisi analog dengan sistem Phase Alternating Line (PAL)– sistem televisi yang digunakan di Indonesia dan banyak negara di Asia dan Eropa. Sinyal ini akan dibangkitkan sebelum dikombinasikan dengan sinyal suara dan dimodulasikan dengan RF carrier.
Sinyal video komposit terdiri dari komponen-komponen sinyal, yaitu:sinyal informasi dan sinyal sinkronisasi

Sinyal informasi berupa sinyal data atau gambar. Sinyal ini akan dikonversi menjadi format digital yang bernilai biner (bit 0 dan 1).
Sedangkan informasi citra dalam sinyal video komposit terdiri dari:

  • Informasi intensitas atau hitam-putih atau luminans (sinyal Y)
  • Informasi warna atau krominans (sinyal U dan V)

Sinyal sinkronisasi ada dua jenis, yaitu: sinkronisasi horisontal (line synch) dan sinkronisasi vertikal (field synch). Sinkronisasi horisontal terdapat pada setiap akhir baris, sedangkan sinkronisasi vertikal terdapat pada setiap akhir dari field.

Sebuah frame atau gambar yang tampak dalam layar televisi ditampilkan dalam 2 kali field, yaitu field baris ganjil dan field baris genap. Kedua field tersebut ditampilkan secara bergantian dan perubahan setiap fieldnya diperlukan sinkronisasi vertikal.

Untuk membangkitkan sinyal ini; diperlukan mikrokontroler yang terhubung ke bagian interface televisi. Mikrokontroler yang digunakan harus memiliki spesifikasi yang mampu beroperasi pada kecepatan tinggi, agar dapat dihasilkan tampilan beresolusi cukup tinggi.

Penyiaran Internet

Setelah dibangkitkan sinyal video komposit, perlu diperhatikan penyiaran internet melalui saluran televisi. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiaran tersebut yaitu:

  • Kualitas image atau video: merupakan kualitas utama dalam penyiaran, menggunakan video streaming dalam proses enkodingnya.

  • Biaya: terdiri dari biaya untuk menciptakan program dan biaya distribusi.

  • Isi: merupakan bagian penting dalam menarik pengguna.

  • Client Hardware: dengan peralatan apa akses tersebut dapat diperoleh pengguna.

  • Sinergi: dibutuhkan interaksi antara elemen-elemen hardware dan software dalam penyiaran televisi.

Solusi Internet broadcasting ini merupakan solusi alternatif bagi masyarakat pedesaan yang sampai sekarang masih kesulitan mengakses Internet. (http://netsains.com/2007/09/ayo-mengakses-internet-melalui-televisi/)


untuk mengakses internet melalui hp, yang utama tentunya hp mempunyai spesifikasi/fasilitas gprs .. kalau tidak ya gak bakalan sambung ke internet.Kedua .. pulsa, untuk setting gprs tinggal datang aja ke CS operator simcard yg dipasang .. kalau malas dateng ke CS ya kirim sms .. seperti pesan temen2 diatas. (http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080829011444AAQ2JBQ)

Ada banyak cara dan jenis teknologi yang untuk tersambung dengan internet. Yang paling popular untuk pengguna di rumah atau kantor tentunya adalah model dial up (melalui Telkomnet Instan). Namun, sebenarnya ada cara lain yang pastinya juga banyak digunakan di berbagai kantor perusahaan atau kantor pemerintah adalah dengan berlangganan kepada perusahaan jasa penyedia internet atau yang sering disebut dengan Internet Service Provider (ISP). ISP adalah perusahaan yang menjual sambungan internet kepada pengguna, baik dari kalangan individu atau perusahaan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat tak kurang dari 200 ISP yang secara resmi beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Dari sekian banyak pembaca Warta eGov di berbagai lembaga/ instansi pemerintah, tentunya sudah ada yang menjadi pelanggan dari ISP. Selain biayanya lebih murah daripada mengakses internet melalui dial up, berlangganan internet melalui ISP ternyata juga bisa memberikan kenyamanan tidak lelet alias lambat dalam mengakses.

Tak heran kalau lambat laun, semakin banyak kantor yang cenderung memilih mengakses internet melalui ISP. Oleh karena itu dalam tulisan ini, redaksi akan memaparkan mengenai pengenalan teknologi di belakang sebuah ISP. Dalam hal ini, menurut Warta eGov ada beberapa hal yang sebaiknya perlu diperhatikan dalam memilih ISP yang terbaik untuk kantor Anda, antara lain:

1. Dalam prakteknya, setiap ISP memiliki metode berbeda dalam memberikan layanan internet. Ada yang melalui gelombang wireless (radio), via satelit (antena VSAT) atau jaringan kabel. Masing-masing ISP tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Untuk ISP wireless misalnya, biasanya dipilih oleh pelanggan di perkantoran yang masih dalam satu wilayah/ kota. Pelanggan ISP melalui satelit biasanya digunakan mengingat adanya keterbatasan jaringan komunikasi (saluran telepon) yang memadai di suatu wilayah karena terpisah hutan belantara dan lautan. Ya, salah satu kelebihan akses ISP melalui satelit adalah daya jangkaunya yang mencapai 99% di seluruh permukaan bumi.


Sedangkan akses internet ISP dengan jaringan kabel, sebenarnya terbagi ada yang melalui kabel telepon biasa, kabel Unshielded Twisted Pair/ UTP (mirip dengan kabel telepon biasa tapi dengan kapasitas lebih besar), kabel coaxial (menyerupai kabel TV) dan kabel fiber optic. Dalam hal ini, teknologi ISP yang menggunakan fiber optic mampu memberikan transfer data (bandwidth) di atas 2 Mbps (paling besar dibanding ISP wireless dan satelit) sehingga kenyamanan akses internet semakin terasa.

2. Selanjutnya mengenal teknologi ISP juga adalah faktor kecepatan transfer data (bandwidth). Pada umumnya setiap ISP mampu memberikan kisaran bandwidth berkisar antara 32 Kbps sampai dengan 512 Kbps baik untuk upload maupun download sesuai permintaan pelanggan. Faktor kecepatan bandwidth merupakan alasan utama yang membedakan antara koneksi internet melalui dial up dengan melalui ISP. Pasalnya ISP biasanya mampu memberikan kestabilan bandwidth yang diterima oleh pelanggan. Dengan begitu kenyamanan mengakses internet tetap terjaga.

Untuk mengecek besarnya bandwidth yang diperoleh bisa menggunakan aplikasi bandwidth meter yang biasanya diberikan oleh ISP. Namun, kalau mau kita juga bisa mengecek sendiri dengan mengunjungi situs bandwidth meter www.speedtest.ch. Akan lebih baik lagi bila ISP mampu memberikan akses internet cadangan (back up connection) apabila koneksi utama internet sedang tidak berfungsi.

3. Biasanya beberapa ISP juga memberikan layanan dan fasilitas tambahan kepada pelanggan diantaranya: a. Nama domain dan sub domain yang bermanfaat untuk membuat situs web. b. Fasilitas e-mail lengkap space (kapasitas) untuk menyimpan database data dari pelanggan. Dalam hal ini, banyak ISP yang memiliki server yang memang khusus disewakan atau memang khusus diberikan sebagai bonus kepada pelanggan. Kita bisa mengecek seberapa banyak dan kapasitas server yang dimiliki ISP tersebut. c. Aplikasi/ software khusus yang berhubungan untuk mengakses internet seperti web browser, portal software, database, meningkatkan keamanan (security), bandwidth meter, dsb. d. Perangkat keras (hardware) standar untuk koneksi standar seperti router (modem), hub, dsb

4. Faktor non teknis teknologi. Melihat jumlah pelanggan khususnya apabila ISP tersebut sudah mempunyai banyak pelanggan baik berasal dari kantor pemerintah atau perusahaan ternama merupakan jurus ampuh dalam memilih ISP. Semakin banyak pelanggan yang mengakses internet dari ISP, setidaknya memberikan jaminan mutu baik dari segi kualitas layanan (customer service 24 jam), harga berlangganan, izin resmi usaha ISP, kualitas perangkat teknologi yang digunakan dan sebagainya.

Mengenai besarnya harga layanan berlangganan akses internet melalui ISP tergantung dari besarnya kuota data dan kecepatan bandwidth yang diminta. Menurut pengamatan Warta eGov harga yang diberikan bervariasi mulai dari sekitar Rp 300 ribu (untuk kuota internet 1 GB) sampai tak kurang dari Rp 1 juta (untuk kuota internet tak terbatas).

(http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=520&catid=39:teknologiegov&Itemid=63)

0 komentar